Ketika Rabb berfirman dalam kalam-Nya yang agung :
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung."(QS. Ali Imran : 104)
ada yang terpanggil, ada pula yang berlari memalingkan wajah. seolah tak mendengar. seolah tak melihat. hanya saja hatinya mati. hingga tak mampu lagi pahami.
Ditengah perjalanan jalan ini.kau yang terpanggil pun gugur. seperti daun yang jatuh di musim semi. yang tak mampu lagi setia temani dahan. tubuhmu ringkih terkena panasnya jalan ini. kakimu terluka menapaki jalan berduri ini. hatimu jengah. jiwamu jenuh. diguncang fatamorgana dunia.
Namun jauh di dalam qolbumu. kau ingin tetap setia temani dahan. meski yang lain gugur. kau tak peduli. meski angin menggoda. kau akan tetap tegar. meski sebenarnya.... hatimu telah lelah. jiwamu perih. tubuhmu mulai lemah. langkah kakimu pun gontai. untuk tetap tapaki jalan ini. menyeru insan. membumikan nama Illahi. terkadang kau sendiri di jalan ini. hatimu menjerit. "duhai Rabbi mengapa jalan ini sepi, seakan tak berpenghuni. kemanakah jiwa-jiwa itu ?". hatimu menjerit. bukan karena kau sendiri. hanya saja kau takut. Rabb tak kuatkan hatimu hingga kau tergoda lalu pergi.
Namun beginilah jalan ini.ada yang datang. ada pula yang pergi. perih, pedih, terluka, bahkan terjatuh akan selalu dirasa. karena jalan ini bukanlah jalan mulus bertabur bunga. tetapi jalan berliku bertabur duri.
Bila memang kau ingin pergi. pergilah. tapi tak akan kau temukan jalan lain yang dapat membawa kebahagiaan selain jalan ini. karena sesungguhnya kau membutuhkan jalan ini agar menjadikanmu manusia mulia.
Tapi satu hal yang harus kau patri dalam hati. bahwa jalan ini tak akan pernah sepi. akan selalu ada jiwa-jiwa baru yang akan menghuni jalan ini. jiwa-jiwa yang mampu menjadi oase di tengah padang pasir yang gersang. jiwa-jiwa yang siap tapaki jalan ini. meski perih, pedih, luka harus dirasa.
HAYYA 'ALAL JIHAD !!!
